Kamis, 12 Oktober 2017

Selain Ilmu Falak dan Antariksa, Santri Pesantren Kini Juga Jago Robotika











ilustrasi
PHA3M --  Pondok Pesantren tidak hanya belajar soal ilmu agama, tetapi juga diisi dengan ilmu pengetahuan lainnya yang bermanfaat, seperti membuat robot/robotik.

Pelajaran robotik tersebut merupakan salah satu pembelajaran yang ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin, di Desa Sumber, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Empat santri ponpes telah berhasil membuat Robot Soccer, yang mampu mengiring bola layaknya pemain bola dan menendang bola untuk memasukan ke gawang.

Empat santri Ponpes Mambaul Sholikin mahir membuat robot, bahkan pernah menjadi juara lomba robot tingkat internasional. Keempat santri ini yakni, Noval Hanif, Muhammad Gymnastiar, Farhan Habibi, Bahrul Bahria santri kelas 9 ini mampu membuat robot line follower (mengikuti garis) robot soccer (robot dapat bermain bola) bahkan robot drone (robot terbang).

Untuk robot line follower yang diciptakan, mampu meraih juara pertama dalam Internasional Robotic Training Competition (IRTC) di Islamic Center, Johor Bahru Malaysia pada Januari lalu.

"Saat itu menjadi juara pertama, meski dengan persiapan yang mepet, yakni hanya satu hari menjelang lomba," ungkap Muhammad Gymnastiar, Santri Mambaus Sholikin, Minggu (17/9/2017).

Saat itu, remaja asal Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar inI menjadi satu-satunya santri yang mengikuti lomba dan mewakili Indonesia.

Untuk lomba pada  6 sampai 10 November mendatang di Tokyo Jepang, ia akan berangkat bersama tiga temanya di pondok untuk mengikuti lomba Internasional Islamic School Robotic Olypiade (ISRO) di Tokyo Jepang.

Ada dua kategori robot yang akan dilombakan di Tokyo mendatang, yakni line follower dan robor drone.

"Saat ini sedanf fokus untuk mempelajari dan mempersiapkan robot untuk dapat berlomba dengan baik dan mampu bersaing dengan robot-robot dari negara lain," ungkapnya.

Untuk persiapan lomba ini, para santri mengikuti karantina yang dijadwalkan oleh pihak pondok pesantren. Mereka juga wajib mengikuti pelatihan program yang dijadwalkan.

"Ada 12 kali pertemuan untuk pembinaan sebagai persiapan berangkat ke Jepang," ungkap Muklisin, Pengasuh Ponpes Mambaul Sholikin.

Muklisin berharap, para santrinya yang menjadi wakil Indonesia diperlombaan robot internasional ini dapat menyabet juara seperti Januari lalu. "Semoga dapat membanggakan Indonesia dalan perlombaan nanti," tegasnya.

Ia juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk mensukseskan kegiatan santrinya yang menjadi wakil Indonesia di  ISRO 2017, di Tokyo Jepang. (sumber)

Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | KBAA

0 comments:

Posting Komentar

Featured News

PHA3M Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | © 2014 - Designed by Templateism.com, Distributed By Templatelib